SERANG, SBNews.co.id - Padepokan Satria Pagar Banten yang telah berdiri sejak 12 Desember 2017 ini, menggelar tasyakuran tutup jurus generasi kedua di Kaloran, Kota Serang, Banten, Minggu (31/03/ 2019).
Tasyakuran diisi dengan musik gendang petingtung khas Banten, serta mempertontonkan kemahiran silat khas padepokan oleh para murid didik padepokan tersebut.
Acara tersebut juga ditujukan untuk menjalin tali silahturahmi pada organisasi dan masyarakat umum Banten, khususnya Pemerintahan seperti Pemerintah Kota Serang.
“Untuk menjalin tali silahturahmi agar dapat melestarikan budaya dan persilatan asli Banten,” kata Pendiri Padepokan Satria Pagar Banten Tubagus Mulyadi di lokasi belangsungnya acara, kepada wartawan
Padepokan Satria Pagar Banten ini, rencananya ikut serta dalam Festival pencak silat Provinsi Banten yang akan dilaksanakan pada 2 April 2019 mendatang.
“Festival pada tanggal dua, bulan ini,” sebutnya.
Dalam tasyakur turut hadir pula Asep Hendi selaku Ketua Umum Gerakan Bersama Rakyat Anti Kriminal (Gebrak), menuturkan bahwa seni budaya pencak silat wajib dikembangkan oleh generasi muda.
“Bagus untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan anak muda di bidang seni bela diri. Khususnya, untuk melestarikan budaya pencak silat di bumi Banten ini,” terangnya.
Hendi juga melihat bahwa pencak silat di Banten dapat berkembang dan mendunia.
“Saya berharap agar pencak silat yang berada di Banten dapat berkembang hingga ke mancanegara,” harapnya.
Asep Hendi juga memberikan harapannya dalam tasyakuran kali ini. ” Semoga Padepokan Satria Pagar Banten terus melestarikan dan mengembangkan pencak silat yang diwariskan oleh para leluhur banten,” ujarnya.
Dalam tasyakuran tersebut hadir pula hadir dari Ketua Umum relawan Jaga Banten PS 05, Heri Wijaya. Selain itu, turut pula Ustad Tubagus Nurdin selaku pimpinan majelis Al-qodiriyah yang berlokasi di serang Banten. (Red)
0 komentar